Kamis, 17 Januari 2013

Pencernaan Hewan Ruminansia



Ruminansia atau hewan memamahbiak merupakan hewan herbivore murni, artinya hewan yang makanannya berupa rerumputan atau tumbuhan yang sel-selnya berdinding kuat dari zat selulosa yang amat sukar dicerna.
Beberapa struktur khusus system pencernaan makanan pada hewan ruminansia yang membedakan dengan hewan karnivora dan pemakan segala (omnivore), antara lain: 
  • Gigi serinya mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanannya yang berupa rumput atau tumbuhan. 
  • Geraham belakang/ molar besar, berbebtuk datar dan lebar, rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilis makanan. 
  • Struktur lambungnya kompleks dengan empat ruangan yang berbeda, yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasums.
  • Ukuran panjang ususnya dibandingkan hewan karnivora atau omnivore yang ukurantubuhnya sam, usus ruminansia jauh lebih panjang.
    Pada ususnya, hidup koloni bakteri yang merupakan simbiosis mutualisme dengan ruminansia. Bakteri ini membentu pembusukan atau menghancurkan dinding sel tumbuhan yang tersusun atau selulos. Disamping itu, bakteri ini juga mampu membentuk gas metana.Prosesnya berlangsung dalam keadaan anaerob.
Proses Pencernaan Pada Ruminansia

Ruminansia mengambil makanannya berupa rumput atau tumbuhan dengan cara menjepit menggunakan gigi serinya. Makanan ini tidak dikunyah, tetapi langsung ditelan masuk ke dalam lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali, sehingga memberikan lingkungan yang pHnya lebih kurang 8,5.
Di dalam rumen dan reticulum, makanan dicampur dengan bubur serta difermentasikan oleh bakteri-bakteri lambung secara anaerob. Untu proses ini bakteri menggunakan gula hasil pencernaan, sedangkan hewan yang ditumpangi mendapatkan asam lemak yang lansung di absorsi oleh rumen. Bahan makanan yang belum sempurna dicerna menuju ke reticulum. Disini makanan di ubah menjadi gumpalan kecil. Selanjutnya, gumpalan-gumpalan kecil tersebut dimuntahkan kembali ke rongga mulut untuk di kunyah agar menjadi lebih lumat.
Setelah dikunyah menjadi lebih lumat, bahan makanan masuk ke lambung melewati rumen dan reticulum langsung masuk ke omasum. Di dalam omasum makanan di cerna lagi secara mekanik, yaitu di aduk-aduk. Setelah itu makanan dialirkan ke abomasums, yang serupa dengan lambung mamalia hewan lainnya. Di dalam bagian lambung ini, asam dan enzim diekskresikan dan pencernaan menangkap kembali zat makanan yang telah digunakan oleh bakteri simbiosis. Bakteri-bakteri simbiosis hidup di dalam lambung ini, disamping membantu menghancurkan zat makanan melalui proses fermentasi, juga mampu mengubah urea dan ammonia menjadi asam amino. Dengan mengenali cara hidup bakteri simbiosis di dalam usus ataupun di dalam lambung, kini manusia berusa mengembangkannya yaitu dengan menggunakan bakteri tersebut untuk membuat biogas.

2 komentar:

  1. artikel yang sangat menarik...,

    aq copy ya sebagai reverensi...

    makasi sebelumx...,

    BalasHapus

BIOLOGI 09