Ruminansia
atau hewan memamahbiak merupakan hewan herbivore murni, artinya hewan yang makanannya
berupa rerumputan atau tumbuhan yang sel-selnya berdinding kuat dari zat
selulosa yang amat sukar dicerna.
Beberapa
struktur khusus system pencernaan makanan pada hewan ruminansia yang membedakan
dengan hewan karnivora dan pemakan segala (omnivore), antara lain:
- Gigi serinya mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanannya yang berupa rumput atau tumbuhan.
- Geraham belakang/ molar besar, berbebtuk datar dan lebar, rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilis makanan.
- Struktur lambungnya kompleks dengan empat ruangan yang berbeda, yaitu rumen, reticulum, omasum, dan abomasums.
- Ukuran panjang
ususnya dibandingkan hewan karnivora atau omnivore yang ukurantubuhnya sam,
usus ruminansia jauh lebih panjang.
Pada ususnya, hidup koloni bakteri yang merupakan simbiosis mutualisme dengan ruminansia. Bakteri ini membentu pembusukan atau menghancurkan dinding sel tumbuhan yang tersusun atau selulos. Disamping itu, bakteri ini juga mampu membentuk gas metana.Prosesnya berlangsung dalam keadaan anaerob.
Proses Pencernaan Pada Ruminansia
Ruminansia
mengambil makanannya berupa rumput atau tumbuhan dengan cara menjepit
menggunakan gigi serinya. Makanan ini tidak dikunyah, tetapi langsung ditelan
masuk ke dalam lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali,
sehingga memberikan lingkungan yang pHnya lebih kurang 8,5.
Di dalam rumen dan reticulum, makanan dicampur dengan bubur serta
difermentasikan oleh bakteri-bakteri lambung secara anaerob. Untu proses ini
bakteri menggunakan gula hasil pencernaan, sedangkan hewan yang ditumpangi
mendapatkan asam lemak yang lansung di absorsi oleh rumen. Bahan makanan yang
belum sempurna dicerna menuju ke reticulum. Disini makanan di ubah menjadi
gumpalan kecil. Selanjutnya, gumpalan-gumpalan kecil tersebut dimuntahkan
kembali ke rongga mulut untuk di kunyah agar menjadi lebih lumat.
Setelah dikunyah menjadi lebih lumat, bahan makanan masuk ke lambung
melewati rumen dan reticulum langsung masuk ke omasum. Di dalam omasum makanan
di cerna lagi secara mekanik, yaitu di aduk-aduk. Setelah itu makanan dialirkan
ke abomasums, yang serupa dengan lambung mamalia hewan lainnya. Di dalam bagian
lambung ini, asam dan enzim diekskresikan dan pencernaan menangkap kembali zat
makanan yang telah digunakan oleh bakteri simbiosis. Bakteri-bakteri simbiosis
hidup di dalam lambung ini, disamping membantu menghancurkan zat makanan
melalui proses fermentasi, juga mampu mengubah urea dan ammonia menjadi asam
amino. Dengan mengenali cara hidup bakteri simbiosis di dalam usus ataupun di
dalam lambung, kini manusia berusa mengembangkannya yaitu dengan menggunakan
bakteri tersebut untuk membuat biogas.
artikel yang sangat menarik...,
BalasHapusaq copy ya sebagai reverensi...
makasi sebelumx...,
:) Sertakan namax !!! a
BalasHapus